Rabu, 23 November 2011

Syukur


Allah telah melipatkan nikmatnya kepada kita dari ujung rambut hingga ke bawah telapak kaki.
“ Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.” (QS. Ibrahim ; 34)
Begitulah, kita memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya.  Kita menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.

“ Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan ?”  (QS. Ar Rahman ; 13)
Kita mengira, bahwa berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang mudah dan sepele, tidur kita yang lelap, perut yang kenyang, makanan yang lezat, harta melimpah dan kenikmatan-kenikmatan lainnya yang terkadang kita rasa masih kurang. 
Namun, mengertikah kita bahwa saat kita menyantap makanan mewah, perut kenyang, tidur nyenyak, berjalan dengan membusungkan dada, hidup kecukupan, ternyata masih banyak orang di sekitar kita yang kekurangan.
Aneh, membicarakan orang miskin di hotel berbintang, membicarakan kaum dhuafa kelaparan dengan menikmati kudapan dan secangkir kopi.
Begitulah, kita yang berada dalam kenikmatan dan kesempurnaan dunia tidak menyadari dan lupa bersyukur. 
Begitulah, mungkin kita telah menyadari dan mensyukuri kenikmatan-kenikmatan yang ada, namun mengertikah kita bahwa kesadaran kesyukuran itu tidak sekedar balutan lisan.
Begitulah, kesadaran kesyukuran adalah perbuatan untuk berbagi.
Begitulah, pikirkan, syukuri dan segeralah bertindak dengan kebaikan untuk kebaikan…….


Oleh ; Winardi Jadmiko
Inspirited by  La Tahzan, ‘Aidh al Qarni, Dr.

0 komentar:

Posting Komentar